Halaman

CECAK UDUT/Padepokan Metal Makmur Sukarjo. Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

makna dan peranan musik tradisional


Makna dan peranan musik tradisional nusantaran adalah mampu memenuhi kebutuhan estetis (keindahan) dan jiwa (sepiritual),pada umumnya dalam situasi normal dan tenang, orang lebih menginginkan kehidupan mapan dan musik karawitan (jawa) di anggap mampu memenuhi kehidupan itu. Mampu meredam emosi dan kemarahan jiwa yang tidak terkendali, dahulu leluhur orang jawa telah sampai pada tingkat pemahaman yang halus mengenai cara mengungkapkan kemarahan orang lain. melalui bahasa musik dan bentuk gending, orang bisa marah, benci, rindu, jatuh cinta, mengkritik, memuji, protes kepada raja, menyindir ahli agama, dan sebagainya tanpa harus melukai orang yang di tuju. sebagai kekuatan dan sepirit.
Peranan musik tradisional antara lain, untuk kepentingan sosial, politik, dan hiburan,untuk sarana penyembuhan, untuk pendidikan apresiasi, untuk musikalisasi puisi, untuk mengiringi setiap prosesi ritual.
seni adalah suatu proses untuk menghasilkan suatu fantasi dan ilusi. demikian bila seni mengandung nilai-nilai tinggi yang terbentuk dalam kurun waktu yang sangat lama. dijawa smapai sekarang masih terdapat masyarakat yang begitu bergantung kepada musik di setiap aspek kehidupannya.
di bali kedudukan musik gamelan adalah untuk mengiringi setiap prosesi ritual keagamaan. seni musik untuk ritual di bali erat kaitannya dengan upacara yang di sebut panca yadnya,yaitu :
dewa yadnya,yaitu persembahan suci yang di tujukkan kepada dewa.
pitra yadnya,yaitu persembahan suci yang di tujukkan kepada roh leluhur.
resi yadnya,yaitu persembahan suci yang di tujukkan jepada resi gamelan.
manusa yadnya,yaitu persembahan suci yang di tujukkan kepada manusia.
buta yadnya,yaitu persembahan suci yang di tujukkan kepada roh-roh jahat yang mengganggu.
berbeda dengan karya seni lain, seperti lukis, patung, ukir, atau tari yang semuanya agak jelas dalam menyampaikkan pesan moral atau pendidikan. musik membutuhkan kepekaan dalam menghayati nilai atau makna yang hendak di sampaikan komposer kepada penghayat atau penonton.
nilai-nilai yang terkandung dalam musik tradisional nusantara adalah sebagai berikut.
nilai religius,nilai moral atau pendidikan, nilai pola hidup bermasyarakat, nilai spiritual dan harapan, nilai adat istiadat, nilai komunikasi, dan sebagai simbol keanekaragaman etnis. 

  1. musik sebagai media ekspresi, seni merupakan media yang dapat mengungkapkan ekspresi yang ada dalam diri seniman.
  2. musik sebagai media hiburan, Musik merupakan hasil karya cipta para seniman yang dapat memberikan hiburan kepada masyarakat.
  3. musik sebagai media upacara, Musik ada yang khusus diciptakan untuk kebutuhan upacara yang dilakukan masyarakat.
  4. musik sebagai media komersial, 
  5. musik sebagai iringan tari








  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

"Lutung Kasarung"

 PRABU Tapa Agung was an old king. He had two daughters, Purbararang and Purbasari. Prabu Tapa Agung planned to retire as a king. He wanted Purbasari to replace him as the leader of the kingdom.

Hearing this, Purbararang was angry. "You cannot ask her to be the queen, Father. I'm older than she is. It's supposed to be me, not her!" said Purbararang. But the king still chose Purbasari to be the next queen. Purbararang then set a bad plan with her fiance, Indrajaya. Together they went to a witch and asked her to put a spell on Purbasari. Later, Purbasari had bad skin. There were black dots all over her body. "You are not as beautiful as I am. You cannot be the queen. Instead, you have to leave this palace and stay in a jungle," said Purbararang. Purbasari was very sad. Now she had to stay in the jungle. Everyday she spent her time playing with some animals there.

There was one monkey that always tried to cheer her up. It was not just an ordinary monkey, he had magical power. And he also could talk with humans. The monkey's name was Lutung Kasarung. He was actually a god. His name was Sanghyang Gurumina.

Lutung Kasarung planned to help Purbasari. He made a small lake and asked her to take a bath there. Amazingly, her bad skin was cured. Now she got her beautiful skin back. After that, she asked Lutung Kasarung to accompany her to go back to the palace.

Purbararang was very shocked. She knew she had to come up with another bad idea. She then said, "Those who have longer hair will be the queen." The king then measured his daughters' hair. Purbasari had longer hair. But Purbararang did not give up. "A queen must have a handsome husband. If my fiance is more handsome than yours, then I will be the queen," said Purbararang.

Purbasari was sad. She knew Purbararang's fiance, Indrajaya, was handsome. And she did not have a fiance yet. "Here is my fiancé, Indrajaya. Where is yours?" asked Purbararang. Lutung Kasarung came forward. Purbararang was laughing very hard. "Your fiance is a monkey, ha ha ha." Suddenly, Lutung Kasarung changed into a very a handsome man. He was even more handsome than Indrajaya.

Purbasari then became the queen. She forgave Purbararang and her fiance and let them stay in the palace.

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS